12 November 2008

Sister in Solo

Jujur, sungguh terlalu ekstream ketika saya tak melihat lagi sosok-sosok yang biasanya bertengger di Porsima (Sekre BEM). Entah, ini hanya reaksioner atas kondisi yang terjadi minggu ini atau sebuah emosionalitas yang berlebihan, saya tidak tahu. Dan saya hanya mencoba merasakannya untuk sebuah ketulusan yang ingin saya kadokan buat kakak-kakak saya. Pastinya saya akan selalu merindukan IBU-IBU PORSIMA, thx a lot to my inspirators: mba Ririn (selalu ada “ra ceto” untuk setiap diskusi yang sering kita lakukan-di pojokan Porsima-pojokan Mawa-di bawah rindangnya pohon depan Mawa-atau di tempat tercinta mba Ririn, Serengan Study Club. Tak kan ada sosok yang semangatnya over load dalam menyikapi SSC. Beruntungnnya saya bertemu dirimu, kakak. Karena kalau tidak, saya tidak akan bisa bertahan sampai di sini, pada tahap pertahanan saya saat ini), mba Sonia (selalu ada senyum misterius yang membuat saya penasaran, dan logikalitas yang dimiliki mba Sonia, yang saya kagumi), mba Dita (sosok “ibu” banget yang saya temui di Porsima tahun ini dan tak ada yang menandingi kesabaran beliau), mba Putri (diskusi paling berkesan ketika dias hampir saja ditimpakan “bom atom” yang sangat berat dan perlu pertanggungjawaban yang lebih besar dari sebelumnya, “to the point” ! inilah sisi yang saya suka dari mba Putri. Dan “ke-Galak-an” mba Putri yang bakalan jadi trade mark “Berkobar” tahun ini. Dan pastinya buat semua orang yang sering ke Porsima ataupun yang jarang, kadang, atau yang tidak pernah sama sekali. Sekedar ingin mengucapkan terima kasih untuk kebersamaan kita tahun ini.
-pernah saya hapus, dan muncul kembali untuk kakak-kakak saya-

4 komentar:

  1. demisioner=sepi....
    itulah yang kita rasakan setelah kegiatan LEPAS dilaksanakan,,,,aara itu bener2 mencerminkan namanya,,,kita jadi beneran di "LEPAS".
    padahal kita masih harus banyak konsultasi ttg kegiatan selanjutnya yang masih masuk proker Berkobar,,,,
    huuuufhhh bete....knapa malah di saat terakhir ini mba malah memberikan kesan yg berbeda dari awalnya, mungkin semua ini akan ada hikmahnya buat kita,,,kita akan menunggu saat2 itu terjadi,,,

    semoga perasaan kosong ini tidak kita rasakan untuk seterusnya...semoga di kepemimpinan yg baru nanti kita punya semangat yang baru,,,amien,,,

    BalasHapus
  2. bagus ga komentar tadi,,,??
    maaf ya kalo sedikit aneh dan mungkin menyakiti beberapa pihak yang terkait,,,,

    charla n Nina

    BalasHapus
  3. mba sonia... bener2 akan merindukan adek2...
    demisioner dini ini, bukan karena kita tidak sayang adek2..
    justru karena sayang pada kalian.
    mba pun benci perpisahan. banget...
    saat ini, kami sedang melakukan sebuah transisi,dek.. dan itu berat. kami ingin menyembunyikan itu dari kalian, sebenarnya. tapi keliatan banget yah?
    afwan, jika ini membuat adek2 kehilangan sosok ibu2 lagi...
    mba sih, ketika di porsima ada satu alasan yang membuat mba sudah kurang nyaman. bukan karena adek2, lho ya.. tapi yang lain. mb merasa bersalah sama beliau ketika mba masih terus di porsima...........
    tapii, mba masih sayang kalian,,, masih pengen njagain adek2 lagi.....................

    BalasHapus
  4. 2 lala n nina: tetap berjuang yuk neng

    2 mba sonia: rindu ibu2 sangedd,,,

    BalasHapus