07 Desember 2011

Thanks to All in My Life

Terimakasih….

Seperti ini saja tidak cukup.  Terlalu ringan bersandingkan dengan tumpukan besi.  Terlalu sederhana bersemayamkan kertas kosong.  Hanya sepatah kata yang tak bermakna jika tak diikuti penghuni hatinya.  Terimakasih ini seperti kaleng kosong yang terlalu nyaring bunyinya tapi tak sampai di hati orang lain jika si empunya pun tidak mengikutsertakan hatinya pada ucapan yang satu ini.


Saya…ingin sekali mengikutsertakan hati saya untuk mengucapkan terimakasih bagi orang-orang yang selalu mendukung saya selama 4 tahun menimba ilmu sampai pada akhirnya di ceremony kan pada tanggal 1 Desember 2011. 

Pertama-tama, sujud syukur saya persembahkan pada Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan study saya pada tanggal 25 Agustus 2011.  Dimana Allah merancangnya dengan sangat manis, yaitu tepat pada hari ulang tahun saya.  Berselimutkan ketegangan pada pagi harinya dan rasa syukur pada siang harinya setelah keempat penguji menyatakan “LULUS” dan memasukkan nilai hasil sidang saya ke dalam amplop.


Kedua, saya mengucapkan terimakasih sebesar-sebarnya untuk kedua orang tua saya.  Telah berkenan jauh-jauh datang dari Purwokerto ke Solo hanya untuk melihat anaknya mengenakan slempang kebanggaan untuk orangtuanya dan slempang kelulusan untuk perjuanganya selama 4 tahun.


Ketiga, saya ucapkan sweet thanks to my panda.  Pundak saya yang selalu setia menjadi tempat mengadu.  Dan lengan saya yang selalu sigap membantu setiap saat ketika saya butuhkan.  Tempat saya berdiri tidak sendiri.  Dukungan dan motivasi terbesar adalah dia yang tidak pernah pamrih berada dalam kalut saya, berada dalam gundah saya, berada dalam relung kejatuhan saya.  Dorongan dan harapan terbesar saya adalah dia yang selalu menanti saya lulus dan berharap segera menuju impian selanjutnya bersama.





Keempat, saya ucapkan untuk kenangan yang tak pernah terlupa.  Torehan yang selalu membekas dalam memory panjang cerita hidup saya.  Mereka adalah kawan sejati yang tak redup dalam canda dan tawa.  Teruntuk Risa, Ulum, Berlian, Pito, Charla, Karina, Zulfa, Citra, Putri, Septi, Mila dan orang-orang yang tak bisa saya sebutkan satu per satu.  Empat tahun adalah jalan yang panjang untuk menorehkan cerita bersama, kawan…masih ingatkah tingkah kita ketika di depan layar besar sambil berdendang? Masih ingatkan kawan saat kita selalu duduk bertiga di sudut porsima, kelas, ato kamar kos?  Masih ingatkah kawan saat pundakmu dan pundakku bersatu untuk mengokohkan bidang yang kita pijak bersama?  Masih ingatkah kawan saat kita bercerita panjang lebar untuk pertama kalinya di rumah makan padang?  Masih ingatkah kawan saat orangtua kita bertemu dan ternyata kita adalah saudara?  Potret-potret kehidupan seperti inilah yang akan saya kenang, kawan.  Dan tak lupa untuk semua teman-teman psikozero-zero seven tercinta, yang tak lekang oleh omongan kakak tingkat yang memandang miring angkatan kita, yang tak pernah redup untuk saling mengingatkan, berbagi dan bertenggangrasa.  Saya bangga memiliki kalian dalam memory saya yang akan menjadi bagian dalam hidup saya, kawan.


Kelima, saya ucapkan terimakasih untuk sisi yang tak pernah lepas dari pandangan saya setiap pagi, siang, sore dan malam.  Untuk anak-anak kos as-syamsa yang selalu punya banyak cerita, canda dan tawa.  Kalian lah keluarga saya dalam kerinduan yang tak terbatas ketika ingat rumah.  Saat paling membahagiakan adalah ketika ngrumpi di depan TV sambil mengkambinghitamkan salah seorang anak kos.  Say thanks to  anak-anak kos bawah yang selalu bikin ribut.  Thanks to a lot of happies, funnies and memories…mba er er yang gak pernah mau saya panggil mba cimet alias mba Erma, mba ciput alias mba Putri, tani alias Tania, lalu lala alias Lala, kingke alias Diana, Desy, Pipit dan semuanya yang tak bisa saya sebutkan satu per satu.  Saya ingin masak-masak bersama lagi…teman…


Pada intinya…saya hanya ingin mengucapkan Terimakasih dari hati yang paling tulus untuk semua sosok yang tidak pernah berhenti member dukungan pada saya.


Dan kini…Seperti kapas yang telah terisi oleh tetesan embun.  Hati ini seperti meresapkan rasa syahdu saat menyentuh beningnya ketulusan hati orang-orang disekitar saya.  Rasa cinta yang mereka torehkan adalah berkah bagi saya.  Kasih yang mereka titipkan di hati saya adalah anugrah bagi saya.  Semua itu…adalah ciptaan Allah yang Dia hadiahkan bagi saya.  Syukur ini...saya kembalikan hanya untuk-Mu Ya Allah.

3 komentar: